GAUNG DARA JELITA

Cerita ini hanya fiktif belaka, jika terdapat kesamaan nama, tempat dan kejadian hanya ketidaksengajaan.

Tersebutlah kisah seorang dara jelita tinggal disebuah desa bernama Semambu Kuning, ia tinggal bersama ibunya disebuah rumah sederhana dengan harmonis. Dara berwajah sangat cantik, wajahnya lonjong, badannya tinggi semampai, kulitnya kuning bersih, rambutnya hitam berombak-ombak dan panjang bak mayang terurai, matanya bersinar sayu dengan alis matanya hitam melengkung kecil, serta bulu mata- nya melentik, hidungnya kecil mancung, bibir merah bak delima merekah yang seolah-olah tersenyum ramah kepada siapa-siapa yang memandangnya.

Terbetiklah kabar mengenai kecantikan dara ke seluruh penjuru desa, tak jarang pemuda-pemuda datang hendak mempersunting dara sebagai istri serta dara kerap digoda perjaka didesa sebab kecantikannya. Konon hampir setiap hari rumah dara didatangi lelaki yang hendak memperistri yang membuat dara kebingungan dan risih. Ibunya pun menyarankan agar dara berangkat ke Kuala Lahang untuk belajar dan tinggal dirumah saudara ibunya.

Keesokan harinya dara berangkat dengan perasaan bahagia karena hendak bepergian sekaligus belajar di Kuala Lahang, ia berpamitan dengan ibu berangkat menumpang menggunakan kapal menuju Kuala Lahang. Sesampainya di tempat tujuan dara kemudian tinggal dirumah saudara ibunya. Selama tinggal di Kuala Lahang dara menjadi anak yang rajin dan ceria. Dara kemudian bertemu lelaki nan tampan dan baik hati bernama bujang. Lelaki itu memikat hati dara karna sopan santun dan kebaikan hatinya. Mereka belajar bersama dan berencana hendak menikah sepulangnya dara dari Kuala Lahang nanti.

Selang beberapa bulan mereka besama, bujang dihadang oleh pemuda yang iri padanya karena kedekatannya dengan dara. Pembunuhan itu tidak diketahui siapapun, dara yang melihat bujang tergeletak berlumur darah tak mampu berkata-kata, ia cemas, marah, bingung, sedih dan perasaan tak karuan lainnya. Sebulan berlalu dara masih berjuang melawan kesedihan. Tak mampu menahan kesedihan dara berteriak meraung tak karuan sambil menenggelamkan diri di Sungai. Gaungan suara dara kemudian dikenang Masyarakat Kuala Lahang dan sekitarnya menjadi “Sungai Gaung”.

            


 

5 komentar untuk "GAUNG DARA JELITA"